Alumni UT yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan tersebut naik menggantikan Linda Agum Gumelar, yang sebelumnya mengisi posisi ketua umum untuk periode 2019-2024.
Ojat Darojat mengapresiasi peran media massa dalam mensosialisasikan pendidikan jarak jauh (PJJ) kepada masyarakat luas.
Tidak akan mudah mengimplementasikan tiga semester di luar program studi (prodi), yang merupakan satu dari empat poin kebijakan `Kampus Merdeka`.
Universitas Terbuka (UT) akan mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) untuk kali pertama tahun ini.
Rektor Universitas Terbuka, Prof. Ojat Darojat menyebut guru besar memiliki arti penting bagi komunitas akademik, dalam rangka memantapkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas dan kewibawaan perguruan tinggi.
Menurut dia, kampus asing yang berbasis di Melbourne, Australia itu dapat meningkatkan daya saing (competitiveness) di antara perguruan tinggi yang ada di dalam negeri.
Buktinya, hingga hari ini sudah 150-200 orang mendaftar di dua program studi (prodi) yang disediakan. Padahal kuota yang dibuka hanya 100 mahasiswa.
Rektor UT Prof. Ojat Darojat mengatakan pendidikan jarak jauh (PJJ) bukan hal asing bagi Universitas Terbuka, yang sudah mengadopsi sistem ini selama 36 tahun berkiprah.
Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof. Ojat Darojat menyebut terdapat dua hal yang Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi Indonesia masih rendah.
Ojat menjelaskan bahwa munculnya persepsi yang salah tentang PJJ diakibatkan oleh penerapan PJJ yang salah kaprah.